Selasa, 09 Januari 2018

4.3 Coba amati kelebihan dan kekurangan Aplikasi pada transportasi online di Indonesia




Menggunakan jasa transportasi berbasis aplikasi online sangat memudahkan masyarakat dalam bepergian. Kira-kira adakah kekurangan dari sistem online seperti ini? Ternyata ada saja. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan penggunaan transportasi berbasis aplikasi online.

Kelebihan :
1.       Lebih Terpercaya
Para pengemudi ojek ataupun taksi dalam sebuah perusahaan transportasi online sudah terdaftar. Sebelumnya mereka sudah mendaftarkan diri dengan berbagai persyaratan tertentu. Termasuk dengan data diri yang jelas dan surat kelakuan baik dari kepolisian. Dengan begini, penumpang akan merasa lebih aman menggunakan pengemudi yang terdaftar.
2.       Praktis
Jika sebelumnya kamu ingin menggunakan jasa transportasi, biasanya kamu harus keluar rumah menuju jalan raya untuk mencari kendaraan yang kosong penumpang. Kamu harus merasakan panas bahkan hujan tanpa kepastian. Tapi, jika menggunakan aplikasi maka kamu bisa memesan moda transportasi dari rumah atau tempat yang nyaman. Ojek atau taksi yang kamu pesan akan menghampirimu.
3.       Tarif murah dan pasti
Setiap jasa transportasi online memiliki cara penghitungan tersendiri untuk tarif jasa. Kebanyakan dari mereka memiliki tarif yang lebih murah dari tarif jasa transportasi konvensional. Ditambah juga dengan adanya berbagai promo yang bisa menguntungkan penumpang. Semua tarif yang harus dibayar penumpang sudah tertera sejak awal, sehingga tidak ada proses tawar menawar dengan pengendara. Tarif pasti juga disukai oleh beberapa pelanggan.

 
Kekurangan
1.       Jaringan Bermasalah
Karena transportasi ini menggunakan jaringan internet, maka semua sistem bergantung dengan internet. Jika jaringan sedang bermasalah, walaupun kamu melihat ada pengendara jasa transportasi online di depan mata tetap tidak bisa kamu pesan.
2.       Pilihan Pengendara Ditetapkan Sistem
Saat akan memesan ojek atau taksi online, dalam aplikasi akan terlihat seberapa banyak pengendara online disekeliligmu. Namun, saat sudah memesan kamu tidak bisa memilih yang dekat denganmu. Bisa jadi pengendara yang akan menjemputmu sedang berada jauh dan kamu harus menunggu lama hingga terjemput.
3.       Tidak Bisa Berganti Tujuan
Sedari awal memesan kamu sudah menentukan akan naik dari mana dan turun dimana. Dengan begitu di aplikasi akan tertera tarif yang mesti kamu bayar. Maka saat ditengah jalan harus berganti arah maka kamu tetap harus membayar sesuai tarif awal yang disetujui.
4.       Data Pribadi Beredar
Saat kamu medaftarkan diri dalam aplikasi jasa transportasi online maka kamu diwajibkan mengisi berbagai data diri termasuk nomer telepon. Sesungguhnya data ini yang akan dipakai untuk pengendara bisa menghubungi saat kesusahan di jalan. Namun, kamu harus berhati-hati, karena sudah ada beberapa kasus yang menggunakan data ini untuk hal yang tidak diinginkan.
Dari kelebihan dan kekurangan ini kamu bisa memilih mau menggunakan jasa transportasi online atau konvensional. Tentunya apapun pilihanmu tetaplah berhati-hati saat menggunakan transportasi umum, ya!

4.2 Bandingkan dan jelaskan inovasi apa yang paling utama pada aplikasi transportasi online di Indonesia.




Harus diakui bahwa kehadiran transportasi berbasis aplikasi online di Indonesia, khususnya di kota-kota besar, memberikan banyak manfaat bagi para pengguna jasa transportasi. Transportasi berbasis online ini seakan menjadi jalan tengah kondisi mobilitas masyarakat perkotaan yang intensitasnya tinggi diantara kemacetan jalan raya yang persoalannya tidak mudah terurai. Kita tidak menafikkan bahwa transportasi online menjadi pilihan karena keunggulannya yang tepat waktu dan ongkos yang terjangkau. Sayangnya polemik terus muncul, khususnya perseteruan antara transportasi umum berbasis online dengan transportasi umum konvensional.
Di satu sisi transportasi online sendiri merupakan bisnis inovasi yang memanfaatkan kecanggihan perkembangan telepon pintar di era digital. Para founder transportasi online ini tidak perlu punya ribuan armada transportasi tetapi berfokus pada jualan aplikasi. Kalangan yang bisa tersentuh adalah mereka yang melek teknologi baik dari sisi pengemudi maupun sisi pelanggan. Melek teknologi ini dibutuhkan sebuah kemauan yang kuat. Kemauan itu terkait dengan unsur non-materi sebagai bentuk etos kehidupan seseorang.
Namanya saja bisnis inovasi artinya baik pelaku bisnis maupun penikmatnya harus terus mengikuti inovasi-inovasi yang ada. Namun culture lag itu tidak bisa diubah begitu saja seperti membalikkan telapak tangan. Itulah kenapa program revolusi mental di era Presiden Jokowi ini cukup sulit dilaksanakan, sesuatu yang berbentuk kebendaan lebih cepat berubah daripada kesiapan mental seseorang.

4.1 Pengertian dan contoh shared service




Shared Service adalah konsolidasi pengadaan sebuah instansi, keuangan dan sistem sumber daya manusia ke dalam satu produk yang menyediakan keseluruhan kerangka sistem untuk bagaimana melaksanakan dan mengelola layanan ini.

Contohnya, kami sudah menyediakan solusi managed ATM machine oleh Artajasa dan solusi managed CCTV oleh Lintasarta. Sekadar informasi, Lintasarta memiliki solusi IoT khusus Kawasan Industri dalam bentuk layanan internet, CCTV dan cloud bernama Lintasarta Internet CCTV Access (LICA).Mengingat besarnya potensi IoT, kedepan Lintasarta akan masuk ke bisnis IoT baik secara langsung dan tidak langsung. Strategi tersebut akan dilakukan dengan dua cara.
Cara pertama, Lintasarta akan berperan sebagai provider melalui layanan yang disebut dengan managed service.
Cara kedua, kami memilih sebagai enabler melalui penyediaan infrastruktur (connectivity, data center dan cloud), penyediaan platform IoT dan kolaborasi dengan Independent Software Vendor (ISV), khususnya ISV lokal.
Untuk mendorong bisnis IoT kami, Lintasarta akan menggunakan strategi sinergi grup. Misal, sinergi dengan Indosat Ooredoo yang memiliki kekuatan di infrastruktur, mobile solution dan M2M. Lalu, sinergi dengan Artajasa yang memiliki solusi sistem pembayaran, dan selanjutnya, sinergi dengan LMD sebagai pengembang aplikasi. Ke depan, beberapa solusi IoT akan ditawarkan kepada pelanggan, di mana sistem pembayarannya akan menggunakan solusi dari Artajasa sebagai anak perusahaan.
Sebagai perusahaan TI terkemuka, Lintasarta tentu saja mendorong pengembangan konektivitas dan efisiensi di berbagai hal. Termasuk, sangat setuju dengan konsep dan inisiatif smart home, smart city, smart village, smart airport dan lain-lain. Menurut kami, inisiatif smart home, smart city, smart village, smart airport dan lain-lain akan   memberikan dampak efisiensi dan peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Namun sayangnya, saat ini implementasi tersebut dilakukan sendiri-sendiri oleh perusahaan dan instutusi pemerintah.
Hemat kami, akan jauh lebih baik jika dibangun infrastruktur bersama atau shared services yang akan menghemat biaya implementasi dan lebih mudah diintegrasikan. Menuju efisiensi ini, Lintasarta mencoba mengambil peran berupa penyedia layanan shared services berbasiskan cloud sehingga terjadi percepatan implementasi dengan biaya yang lebih efisien.
Lintasarta juga berperan sebagai pihak yang memperluas network coverage, khususnya teresterial, ke seluruh kota atau kawasan di Indonesia sehingga nantinya dapat dilakukan interkoneksi antar ekosistem.    
Menurut kami, ekosistem yang terkoneksi ini sebaiknya memerlukan aturan pemerintah dalam dua aspek, yakni aspek keamanan dan aspek standarisasi.
Aspek security atau keamanan diperlukan, agar penyedia dan pengguna layanan memiliki panduan dan system IoT yg digunakan tidak mudah di-hack oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Sementara standarisasi diperlukan agar antar platform IoT dapat terhubung satu dengan lainnya.