Senin, 01 Januari 2018

12. ISD bagi mahasiswa, Minimalisir kemiskinan, kehidupan sosial positif, kehidupan toleransi beragama di daerah kita

1 . Menurut anda mengapa ilmu sosial dasar sangat di butuhkan mahasiswa ?
Melihat dari tujuan Ilmu Sosial Dasar, kita bisa melihat akan ada banyak manfaat yang bisa didapatkan. Manfaat-manfaat tersebut belum tentu kita dapatkan pada Mata Kuliah Keahlian karena Mata Kuliah Keahlian lebih mengajarkan kita pada ilmu-ilmu yang didalami dalam jurusan kita. Ilmu Sosial Dasar juga dapat membantu mahasiswa untuk melatih kemampuan softskill-nya. Dengan begitu para mahasiswa bukan hanya memiliki kemampuan akademik dan profesi melainkan juga kemampuan pribadi. Pribadi yang hendak dicapai oleh Mata Kuliah Dasar Umum (yang di dalamnya terdapat Ilmu Sosial Dasar) adalah sebagai berikut:
-       Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
-   Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan Nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
-  Memiliki wawasan Sejarah Perjuangan Bangsa, sehingga dapat memperkuat semangat kebangsaan, mempertebal rasa cinta Tanah Air, meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara, mempertinggi kebanggaan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
-          Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan, baik sosial, ekonomi, politik, pertahanan keamanan maupun kebudayaan.
-          Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun tentang lingkungan alamiah serta bersama-sama berperan serta di dalam pelestariannya.




2. Bagaimana meminimalisir tingkat kemiskinan jika di lihat dr globalisasi?
- Kemiskinan dan globalisasi memang sudah lama menjadi bahan perdebatan, bukan hanya di kalangan ekonom-ekonom dalam negeri, tapi juga dunia. Perdebatannya pun tak pernah jauh-jauh dari bagaimana dampak globalisasi terhadap kemiskinan; menekan kemiskinan atau justru memperbesar kemiskinan.
Pengalaman sudah membuktikan sejak proses globalisasi bergulir muncul pula isu-isu seperti perdagangan global yang tidakfair. Dalam kondisi tersebut, negara-negara berkembang dan miskin berulang kali terjebak jeratan utang yang justru jadi beban. Belum lagi bermunculan rezim hak properti intelektual, yang malah menghabisi akses masyarakat miskin untuk mendapat obat-obatan dengan harga terjangkau.
Dalam proses globalisasi, seharusnya uang mengalir dari negara kaya ke negara miskin. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, yang terjadi justru sebaliknya. Sementara negara-negara kaya memiliki kemampuan untuk menahan resiko fluktuasi kurs dan suku bunga, negara-negara berkembang dan miskin menanggung beban fluktuasi tadi.
Fakta-fakta tersebut jelas tidak menjadikan kita, antiglobalisasi, kita hanya menunjuk kemiskinan di negara berkembang dan miskin bukan karena globalisasi tapi karena pemerintah tak memberi kesempatan pada rakyatnya untuk masuk ekonomi pasar. Karenanya, pemerintah dianggap perlu memformalkan sektor informasi. Caranya dengan legalisasi usaha-usaha informal dan memberikan sertifikat atas lahan dan aset-aset sektor informal tadi. agar penduduk, usaha informal, dan petani miskin diberi sertifikat sehingga bisa dengan mudah mendapat pinjaman modal perbankan, yang tak lain korporasi besar. Pemberian sertifikat itulah yang kemudian disebut sebagai kodifikasi hukum.
Kita memang tidak seharusnya antiglobalisasi. Kita juga perlu terus melakukan reformasi di bidang hukum, termasuk yang terkait perdagangan bebas dan pembukaan akses pasar. Tapi, kita perlu juga mewaspadai akibat globalisasi terhadap proses pemiskinan. Globalisasi mungkin tidak akan memiliki ekses pada kemiskinan, jika pemerintah tahu benar cara melindungi sektor informal domestik dalam keterbukaan akses pasar.

3. Berikan contoh konkrit kehidupan sosial masyarakat yg masih terjaga yg memiliki nilai positif!
- Contoh kehidupan sosial masyarakat yang bersifat positif:
1.     Kegiatan kerja bakti, seperti membersihkan lingkungan rumah tinggal
2.     Membantu orangtua bersih-bersih rumah
3.     Membuat kegiatan komunitas pembaca buku
4.     Membuat kegiatan olahraga, seperti turnamen sepakbola
5.     Mengadakan lomba cerdas cermat

  
4. Berikan contoh kehidupan toleransi beragama di daerah anda!
- Pada daerah saya kehidupan toleransi beragama nya bisa dibilang kurang bertoleransi, karena masih ada masyarakat tertentu yang berkehidupan berkelompok, missal yang muslim hanya bergaul dengan yang muslim, dalam RT saya. Bahkan bila ada warga yang sakit Non muslim, yang menjenguk dari warga mslim sangat sedikit, padahal mayoritas muslim. Walau begitu setiap mereka akan beribadah dan di RT bila ada pertemuan mereka masih saling bertegur sapa.


Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar