3.1. Jelaskan dan berikan contoh
resiko yg mengakibatkan prosedur2 audit yang gagal , resiko tersebut adalah
inherentrisk , controlrisk, detectionrisk/audit gagal mendeteksi kerugian !
- Kegagalan audit adalah suatu situasi di dalam audit dimana auditor sampai
pada dan/atau mengeluarkan pendapat auditor yang salah karena gagal dalam
memenuhi persyaratan-persyaratan/standar pemeriksaan yang berlaku
- Risiko Bawaan (Inherent Risk)
Risiko bawaan adalah kerentanan
suatu asersi terhadap salah saji material dengan asumsi tidak ada kebijakan dan
prosedur struktur pengendalian intern yang terkait. Risiko bawaan selalu ada
dan tidak pernah mencapai angka nol. Risiko bawaan tidak dapat diubah oleh
penerapan prosedur audit yang paling baik sekalipun.
Risiko bawaan bervariasi untuk
setiap asersi. Sebagai contoh, asersi keberadaan dan keterjadia kas mempunyai
risiko bawaan yang lebih tinggi daripada aktiva tetap. Hal ini disebabkan uang
tunai merupakan suatu aset yang sangat rawan terhadap manipulasi, dan semua
orang berminat terhadap uang. Sedangkan aktiva tetap lebih terlihat jelas
keberadaannya. Risiko bawaan juga dibedakan atas risiko bawaan setiap akun dan
risiko bawaan keseluruhan untuk banyak akun.
- Risiko Pengendalian (Control Risk)
Risiko pengendalian adalah risiko
bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi, tidak
dapat dideteksi maupun dicegah secara tepat pada waktunya oleh berbagai
kebijakan dan prosedur pengendalian intern entitas. Risiko pengendalian tidak
pernah mencapai angka nol karena pengendalian intern tidak akan dapat
menghasilkan keyakinan penuh bahwa semua salah saji material akan dapat
dideteksi maupun dicegah.
Risiko pengendalian merupakan
fungsi dari efektivitas struktur pengendalian intern. Semakin efektif struktur
pengendalian intern entitas klien, semakin kecil risiko pengendaliannya.
Penetapan risiko pengendalian didasarkan atas kecukupan bukti audit yang
menyatakan bahwa struktur pengendalian intern klien adalah efektif.
- Risiko Deteksi (Detection Risk)
Risiko deteksi merupakan risiko
ketika auditor tidak dapat mendeteksi salah saji material yang terdapat dalam
suatu asersi. Risiko deteksi tergantung atas penetapan auditor terhadap risiko
audit, risiko bawaan, dan risiko pengendalian. Semakin besar risiko audit,
semakin besar pula risiko deteksi, sedangkan semakin besar risiko bawaan
ataupun risiko pengendalian, semakin kecil risiko deteksi.
Risiko deteksi merupakan risiko
yang dapat dikendalikan oleh auditor. Hal ini disebabkan oleh risiko deteksi
yang merupakan fungsi dari efektivitas prosedur dan penerapannya oleh auditor
dengan cara melakukan perencanaan yang memadai, supervisi atau pengawasan yang
tepat, dan penerapan prosedur audit yang efektif, serta penerapan standar
pengendalian mutu.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/fajarssw/masalah-dan-risiko-auditor_59795e1a7b0b8749f54f7206
Tidak ada komentar:
Posting Komentar